Tantangan hari ke-26

Mwaaaah, mwaaahh, mwaaaahhhh … begitu si adik mengakhiri ritual sebelum tidur malam. Tidak perlu berpikir terlalu dalam dan panjang tentang ritual malam. Karena ritual malam bagi kami adalah kegiatan peluk, cium dan bilang “i love you” serta salam. Begitu terjadi setiap malam sebelum mimpi menjemput mereka ke dunianya.

Kebiasaan tersebut terus berlanjut walau saya sedang tidak di rumah. Media komunikasi serba canggih menjadi penghubung kami untuk mengakhiri hari dan menjemput pagi. Kebiasaan kecil dan remeh sebenarnya namun menjadi habituasi yang mampu mendekatkan kami sebagai satu keluarga yang saling menyayangi.

Bonding atau ikatan kuat dan menetap diharapkan terjalin antara orang tua dan anak melalui kuantitas habituasi yang berkualitas dalam sebuah keluarga. Kebiasaan tersebut juga bisa diterapkan saat pembelajaran dengan para peserta didik. Peserta didik dengan karakter yang berbeda membutuhkan perlakuan dan sentuhan yang tidak sama pula.

Cobalah untuk menegur peserta didik dengan sentuhan pada tangan atau punggung dengan tujuan untuk membangun bonding. Ikatan antara peserta didik dan pendidik perlu terus dibangun agar peserta didik merasa nyaman saat belajar. Tidak hanya rasa nyaman di didapat peseta didik saat belajar namun sentuhan juga akan memberi penguatan dan penghargaan dari pendidik pada peserta didik.

Rasa dihargai dan diperhatikan akan timbul saat guru menegur para peserta didik baik secara verbal maupun non verbal. Sentuhan termasuk salah satu upaya non verbal dari pendidik untuk membangun komunikasi dengan peserta didik. Memang tidak semua peserta didik memiliki karakter yang sama, namun siapa yang tidak suka ditegur atau disentuh dengan rasa kasih sayang layaknya orangtua kepada anaknya?

#TantanganGurusiana