Tantangan hari ke-33

#TantanganGurusiana

“Bu guru hutang! Bu guru hutang film!” begitu seruan lantang dari Humaid saat bel berbunyi tanda pelajaran telah usai, sementara film belum selesai diputar. Jadilah bu guru punya hutang film yang mau tidak mau harus segera dilunasi. Dasar anak-anak, tiap bertemu bu guru dimanapun selalu ada tagihan-tagihan. Tentu tagihan film, bukan tagihan lainnya. Off the record lah untuk tagihan lainnya (hahahaaa).

Media film sebagai salah satu media pembelajaran diharapkan dapat merangsang daya kreatifitas dan menarik minat siswa. Media film merupakan media audio visual yang memiliki keindahan efek suara dan gambar bergerak yang mmapu melahirkan ketertarikan seseorang untuk melihatnya dengan nyaman dan terus-menerus. Melalui film yang berisi gambar yang bergerak dan dilengkapi audio diyakini mampu menjadi media menyenangkan bagi siswa karena dapat menjembatani siswa dalam memahami materi pelajaran.

Penerapan media film bertujuan agar mampu memberikan nilai pendidikan dan siswa juga menjadi terbiasa mengolah informasi yang mereka peroleh dari hasil tayangan yang ditampilkan. Selain itu, siswa diharapkan mampu membandingkan dan menghubungkan informasi yang mereka peroleh dari berbagai buku sumber maupun internet serta menarik kesimpulan.

Sejatinya tujuan pendidikan tidak selalu berpedoman pada nilai-nilai berupa angka yang diperoleh siswa dalam suatu kegiatan pembelajaran. Namun, lebih pada keterampilan dan kemampuan dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Oleh karena itu media film diharapkan mampu membiasakan siswa menghubungkan informasi yang satu dengan informasi yang lain dan mengolah informasi tersebut agar bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah.

Keterhubungan antara satu sumber informasi dengan informasi lainnya menjadi salah satu pembelajaran untuk mengasah kemampuan anasisis peserta didik. Selain mengolah informasi yang didapat, siswa tidak begitu saja dengan mudah menerima informasi yang mereka dapat dari berbagai sumber. Namun juga mampu menentukan pokok-pokok pikiran yang mendasari suatu informasi dan menarik konsekuensi dari informasi tersebut.

Home alone menjadi film pilihan sebagai pembelajaran bagi siswa saat sendiri di rumah, bertemu dengan orang tak dikenal dan kegiatan apa saja yang bisa dilakukan atau ingin dipelajari saat sendiri di rumah. Siswa diminta untuk membuat rencana kegiatan selama sendiri di rumah dan masalah yang dialami saat di rumah sendiri. Juga siswa mampu mengungkapkan perasaannya disertai alasan saat sendirian di rumah. Semua kegiatan tersebut merupakan beberapa aspek yang terangkum dalam mata pelajaran leadership.

Leadership sebagai salah satu mata pelajaran yang didalamnya termuat 7 aspek seperti mengenal diri, komunikasi, akhlak, proses belajar, membuat keputusan, mengatur, dan kerja kelompok menjadi pembelajaran yang menyenangkan untuk melatih kemandirian siswa. Setelah film selesai disaksikan, seluruh siswa secara bergantian diharapkan mampu berkomunikasi tentang cara mengatur kegiatan saat sendiri di rumah. Nah, lunas sudah semua hutang bu guru!